Archive

Archive for the ‘globalisation’ Category

menerawang masa depan di TFSC

Sunday, 12 February 2012 2 comments

Tulisan saya bersama Ozcan Saritas tentang “menerawang masa depan”, tampil di jurnal bergengsi (bintang 3) Technological Forecasting and Social Change – TFSC (Vol 79 (3) March 2012, Pages 509–529). Tulisan ini adalah analisis lebih lanjut tentang data yang kami gunakan dalam paper tahun 2009 ketika kami menggabungkan Network Analysis dengan foresight. Kalau dalam paper 2009 kami lebih berkutat pada metodologi, maka pada paper ini kami berfokus pada data dan interpretasinya.

Read more…

Masalah kota, masalah kita – rusuh kota, rusuh kita

Wednesday, 24 August 2011 6 comments

Menanggapi kerusuhan di Inggris -yang juga melanda kota dimana kami tinggal di Manchester- saya menulis catatan di bawah ini sebagai reaksi atas berbagai analisis yang gencar muncul di media. Catatan ini saya kirim ke harian Kompas 11 Agustus dan, setelah diedit sana-sini, dimuat tanggal 22 Agustus 2011 (silakan baca di sini). Sebelumnya, juga saya ‘kicau’kan di Twitter, yang diarsip rekan saya mas Suryaden di blognya (di sini).

Selamat menikmati catatan (yang lebih lengkap) ini – semoga berguna.

Read more…

Localising the global, globalising the local: The role of the internet in shaping globalisation discourse in Indonesian NGOs

Friday, 30 July 2010 Leave a comment

Journal of International Development, Early-cite, DOI: 10.1002/jid.1733

Yanuar Nugroho

Abstract

Globalisation arguably brings about socio-economic development but the distribution of these benefits is unequal. Non-governmental organisations (NGOs), whose growth has often been closely linked with globalisation, have been outspoken regarding this inequality. Despite clear linkages between NGOs and globalisation, there has been little research aiming at understanding how NGOs engage with the issue of globalisation itself. Using the case of Indonesia, this study aims to uncover how NGOs utilise the Internet to respond to globalisation-related issues. NGOs should understand global issues in their local contexts and rearticulate more saliently for their beneficiaries. Technology can serve this purpose when used strategically. Copyright © 2010 John Wiley & Sons, Ltd.

Microfinance and Innovation: Are we reinventing the Wheel?

Friday, 27 November 2009 Leave a comment

I had an opportunity to co-author with my ex supervisor Professor Ian Miles to write an opinion in the world magazine MicrofinanceInsights. The piece appears in the latest edition (Vol 15, Nov/Dec 2009). I quote the editorial’s comment:

Innovation: Are we Reinventing the Wheel?

In this issue, we look at different innovations—product, technology, and financial—that are adding value and efficiency to the sector. In our Commentary, Ian Miles and Yanuar Nugroho of the University of Manchester, argue that microfinance is now poised to bridge the gap between the privileged and the bottom of the pyramid, with the help of innovations that bear no resemblance to the Wall Street machinations that helped bring the global economy to its knees. In our cover story, Stephen Hodgson of Redport International and Yana Watson of Dalberg Global Development Advisors, question the nature of innovation that has taken place in microfinance to date; cite examples from the annals of financial history that could work well when applied to microfinance; and conclude that the sector might be better served if it adopts models that have been tried and tested in other spheres of finance. The issue brims with examples of innovations that work—from mobile technology in India to financial education for Mongolian teenagers to ATM-style kiosks in Georgia—and ones that don’t, such as the Business Correspondent system, which has faltered in India. In this issue’s Survey, our team polled 180 microfinance institutions about how Information & Communication Technology has influenced their work. You will also find the results of a Reader Survey we conducted in September to gauge what our audience thinks of Microfinance Insights so we can tailor the content to suit their preferences.

Read more…

Growing green: Venture capital support for clean technology

Friday, 27 November 2009 Leave a comment

InnoGRIPS Newsletter No. 9, October 2009

by Jennifer Hayden and Yanuar Nugroho
Manchester Institute of Innovation Research, University of Manchester, United Kingdom

Global venture capital has been hit hard by the recession, dampening the prospects for many would-be start-ups at just the time when job creation and innovation are badly needed. Venture capital plays a critical role in funding the risky, early stages that other forms of finance often shy away from. Fund managers bring a mix of expertise and capital to guide a good idea to fruition with the goal of reaping large pay-offs at the IPO, but more often than not the venture fails – a risk that traditional funding bodies will not take on board. The success of the venture capital industry is important because it acts as a catalyst for innovation in the economy and can be critical in bringing course-altering technologies to the fore1. It is promising then that global venture capital is addressing itself to the grand challenge of climate change through its support of green technologies.

Read more…

krisis global tak berdampak ke TKI di inggris? yang bener aja …

Saturday, 7 February 2009 9 comments

siang sampai sore hari ini saya mendapat telepon dari tanah air beberapa kali. kalau tak salah hitung, ada 8 atau 9 kali, dari orang yang berbeda-beda dan dua diantaranya dari media massa. ada kemiripan semua isi telepon itu. awalnya, semua bertanya, “apa benar tak ada dampak krisis ekonomi saat ini di inggris?“. saya jawab, “tidak benar“. lalu saya tanya balik, “kenapa?” lalu dijawab, “kompas yang bilang itu“. saya menukas, “ngawur itu. sudah pasti kompas salah.” lalu ditanggapi lagi, “lha ini dari wawancara mereka yang bekerja di ingris kok“. lalu saya menukas lagi, “lha yang diwawancarai yang nggak ngerti situasinya.” lalu yang bikin saya shock, “lha bukannya kamu juga diwawancarai?”

Read more…

Corporate governance: Towards bonum commune?

Thursday, 19 June 2008 3 comments

Perspective is about bringing together things that seem to have no relation to each other so that they could be more easily understood in a context. It sounds simple. But it helps scrutinising the relationship between noble idea of good governance and hullabaloo of corporate responsibility. Why these two? Firstly, because discourse about good governance today cannot but touch upon the issue of corporate governance. And secondly, because corporate responsibility has become the issue of corporate governance.

It has been admitted that corporations are playing vital role in developments as they create employment, produce goods and services, bring investments and thus economic growth. As no one would disagree that good governance is necessary for development, neither do they contradict the idea that good governance should be applied to corporate world. Even, it flowers a thought that business should be allowed to regulate themselves.

Read more…

Martabat buruh, kinerja modal dan penyelenggaraan publik

Sunday, 13 January 2008 Leave a comment

Oleh Yanuar Nugroho
CSR Review 13 Januari 2008

“Globalisasi produksi kini tengah membentuk kembali lansekap ekonomi internasional. Dengan itu, pengetahuan lama yang mengatakan bahwa negara maju adalah eksportir modal dan teknologi dan negara berkembang sebagai importirnya pelan-pelan harus minggir dan memberikan tempat bagi relasi keduanya yang lebih kompleks… Tren saat ini mempunyai implikasi yang penting bagi pembagian kerja di dunia. Pandangan tradisional bahwa aktivitas produksi yang lebih kompleks dilakukan di Utara dan yang sederhana di Selatan makin tidak mencerminkan realitas. Perusahaan kini melihat bahwa negara berkembang menjadi penting bukan hanya karena buruh murah, tetapi terutama pertumbuhan, ketrampilan dan teknologi.”

Setelah demo masif para buruh menolak revisi UU No. 13/2003 yang sarat dengan pengabaian hak-hak pekerja, pemerintah akhirnya mengambil sikap untuk mengevaluasi pelaksanaan UU tersebut sebelum merevisinya.  Tentu sikap ini disambut baik oleh buruh. Namun, pengusaha menunjukkan gelagat lain: mereka ngotot minta revisi segera dilakukan dengan tetap menggunakan draft yang sudah ditolak tersebut. Alasannya, revisi itu perlu untuk memikat investasi.  Jika saja kita mau sedikit lebih jeli melihat problematika ketenagakerjaan itu, disana ada tegangan mendasar: martabat manusia dan kuasa modal.
Read more…

FSPI: Stand by your people, G33 Ministers!

Tuesday, 20 March 2007 2 comments

Earlier today, 20 March 2007, the G33 Meeting was kicked-off in Jakarta. Various Indonesian civil society groups worry that the meeting will be intervened by other interests, especially WTO — indicated by the (unnecessary) presence of Pascal Lamy –and some other developed countries’ representatives– at the meeting. FSPI, one of the civil society coalitions organised a rally to ‘welcome’ the meeting today. Mohammed Ikhwan of FSPI reported below.

Read more…

Teknologi Informasi dan Organisasi Masyarakat Sipil di Indonesia

Saturday, 27 January 2007 32 comments

Studi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di kalangan kelompok/organisasi masyarakat sipil di Indonesia bagi perubahan sosial

DILARANG MENGUTIP.
Studi ini akan terbit sebagai thesis doktoral.
Hubungi saya untuk keperluan kutipan/sitasi tulisan ini.
Download PDF tulisan ini di sini.

Pengantar
Secara umum, studi ini terletak dalam gagasan mengenai ‘studi inovasi’ dan ‘teknologi dan perubahan sosial’. Secara khusus, studi ini mempelajari bagaimana kelompok/organisasi masyarakat sipil (selanjutnya demi hemat kata, disingkat CSO, civil society organisation) menggunakan teknologi informasi, khususnya yang termediasi oleh komputer dan melalui internet (internet-based CMC), untuk mencapai misi dan tujuannya melakukan perubahan sosial.

Read more…

Belajar dari Piala Dunia

Wednesday, 12 July 2006 Leave a comment

TEROPONG – Mingguan Hidup, Juli 2006

Yanuar Nugroho

Menyisakan kontroversi dugaan perilaku rasis salah seorang pemain Italia pada pemain Perancis di pertandingan final, Piala Dunia memang selalu menarik dibicarakan. Di sebuah koran utama di Inggris, The Guardian (9/6/06), Sekjen PBB Kofi Annan menulis betapa cemburunya PBB dengan Piala Dunia. Mengapa? Menurutnya Piala Dunia adalah satu-satunya ajang dunia dimana semua negara, ras dan agama bertemu untuk bertanding dengan fair: sesuatu yang bahkan tidak bisa dicapai oleh organisasi seperti PBB. “Dunia harus belajar dari Piala Dunia”, ujarnya. Dan meski saya bukan penggemar bola, saya setuju dengannya. Setidaknya, dalam beberapa hal berikut.

Read more…

Tatakelola bisnis: Menuju bonum commune?

Sunday, 25 September 2005 Leave a comment

Media Indonesia, 25 September 2005
Yanuar Nugroho
Direktur Eksekutif, The Business Watch Indonesia

Perspektif membantu kita memahami hal-hal yang nampaknya tak berkaitan, atau sebaliknya mempertanyakan hubungan sesuatu yang nampaknya jelas dan sudah diterima luas. Misalnya, gagasan mulia good governance (tatakelola yang baik) dan corporate social responsibility (CSR, tanggung jawab sosial korporasi).

Mengapa dua hal ini? Pertama, karena menggagas tatakelola tidak bisa tidak menyentuh tatakelola korporasi dan bisnis. Dan kedua, karena CSR nampaknya sedang menjadi pusat perhatian dalam tatakelola korporasi dan bisnis.

Read more…

Mencerna Kondisi Sosial Dunia

Thursday, 15 September 2005 1 comment

Media Indonesia – OPINI – 15 September 2005

Yanuar Nugroho

MUNGKIN karena riuh rendah persoalan ekonomi, politik, dan sosial di Tanah Air hari-hari ini, banyak dari kita tak tahu saat PBB merilis laporannya 25 Agustus lalu.

Padahal, laporan berjudul The World Social Situation: Inequality Predicament (‘Situasi Sosial Dunia: Parahnya Ketimpangan’) ini amat penting untuk diketahui. Mengapa?

Read more…

Dilema Tanggung Jawab Korporasi

Tuesday, 23 August 2005 1 comment

Media Indonesia – OPINI – 23 Agustus 2005

Yanuar Nugroho

SESUDAH berbagai gebrakan melawan korupsi, kabinet SBY-JK tampaknya kini mencecar tanggung jawab korporasi. Menindaklanjuti hasil Program Penilaian Peringkat Perusahaan (Proper) 2005 yang dilansir awal bulan ini, KLH sudah mengeluarkan ancaman dini. Ia akan menggugat perusahaan berperingkat hitam dengan dakwaan pencemaran lingkungan (Media Indonesia, 9/8). Read more…

Melawan Neoliberalisme

Wednesday, 2 February 2005 1 comment

Media Indonesia – OPINI – 2 Pebruari 2005

Catatan: Versi yang dimuat di Media Indonesia (di link ini) sangat buruk editingnya, sehingga merubah banyak makna dan membingungkan. Posting ini adalah versi aslinya.

Yanuar Nugroho

Perhelatan itu baru saja usai. Forum Sosial Dunia (World Social Forum) yang kelima diselenggarakan di Porto Alegre, Brasil (26-31 Jan 2005) dan dihadiri oleh ribuan aktivis LSM dari seluruh dunia (termasuk belasan dari Indonesia). Di perhelatan itu, 11 tema besar diusung dan digagas dalam ratusan lokakarya dan seminar paralel. Intinya satu, mendengungkan dan mendesakkan cita-cita “Another world is possible” – bahwa sebuah dunia yang lain, yang lebih adil dan damai, itu mungkin.

Read more…

Wajah Ganda Pembangunan

Tuesday, 23 November 2004 Leave a comment

Media Indonesia – OPINI – 23 Nopember 2004

Yanuar Nugroho

MINGGU lalu, Bank Dunia baru saja merilis laporan tahunan tentang status pembangunan dunia tahun 2005 yang berjudul A Better Investment Climate for Everyone (Iklim Investasi yang Lebih Baik bagi Semua) (World Development Report 2005). Apa isi laporan ini? Ringkasnya, sektor bisnis swasta baik skala kecil, menengah, ataupun besar, memegang peranan penting dalam pembangunan saat ini karena ia mendorong pertumbuhan ekonomi yang sangat dibutuhkan untuk mengurangi kemiskinan.

Read more…

Akuntabilitas

Friday, 5 November 2004 Leave a comment

TEROPONG – Mingguan Hidup, November 2004

Yanuar Nugroho

Sampai hari ini, masih ramai soal Teluk Buyat. Konon kabarnya, dari tambang emas yang dikelola oleh PT. Newmont Minahasa Raya itu, dibuang ke laut lebih dari 2.000 ton tailing atau limbah tambang yang mengandung logam berat setiap harinya. Akibatnya, lebih dari 100 warga Buyat, Ratatotok, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, menderita penyakit Minamata, yaitu kerusakan saraf. Mereka menderita gatal-gatal dan kejang pada tubuh, kemudian muncul benjolan. Benjolan yang muncul dalam banyak varian pada sejumlah penderita, yakni di tangan, kaki, tengkuk, pantat, kepala atau payudara ini diduga sebagai akibat kontaminasi logam berat arsen dan merkuri yang mencemari Teluk Buyat dari PT NMR .

Read more…

Meneropong Kebijakan Informasi Kita

Thursday, 4 November 2004 Leave a comment

Media Indonesia – OPINI – 4 Nopember 2004
Yanuar Nugroho

JIKA saja teknologi informasi (TI) dan komunikasi tak semaju hari ini, pelantikan SBY-JK sebagai Presiden dan Wapres RI, serta pengukuhan Kabinet Indonesia Bersatu yang baru lalu tak akan mendapatkan liputan media seluas bola dunia.

Read more…

Rethinking Globalization: Nirvana or Armageddon?

Monday, 5 January 2004 2 comments

Opinion & Editorial, The Jakarta Post, Monday, January 05, 2004
by Yanuar Nugroho,

Globalization remains a paradox up to today in our world. It brings about dramatic economic growth and advancement of technology, but at the same time also causes unprecedented human and ecological problems. Anthony Giddens (1999) describes this situation as being like a runaway “juggernaut” with all of us being trapped in it — neither able to control the course nor to stop it. We may become wealthier and have a better life, but we also suffer from the “manufactured risks” like new diseases, computer viruses, etc.

Read more…

Fear and loathing of agrarian modernization

Monday, 27 October 2003 Leave a comment

The Jakarta Post, 27 October 2003 : opinion & editorial

Yanuar Nugroho

During the international trade talks last month in Cancun, Mexico, South Korean leader of its farmers’ and fishers’ union, Lee Kyung-hae, 54, stabbed himself at a violent protest. The former lawmaker, who later died, had earlier climbed a high security fence and waved a banner that read “WTO kills farmers”.

With regard to the controversy upon his death, he may have been correct in addressing that concern.

Read more…