Archive

Archive for January, 2003

Profit amidst misery: Water is not a commodity

Friday, 24 January 2003 Leave a comment

Opinion and Editorial – The Jakarta Post January 24, 2003

Yanuar Nugroho
The bill on water resources management may be ratified at any time this year. It involves plans for total restructuring of water management — the country’s water sector will be managed according to the market mechanism and there will be wide opportunities for private sector involvement in the water-based business. Precisely, it is all about privatization of water resources.

Read more…

Ketika Modal Demikian Digdaya (Bagian 2)

Tuesday, 21 January 2003 Leave a comment

Yang tertinggal dari Asian Social Forum
Hyderabad, 2-7 Januari 2003

TEROPONG – Mingguan Hidup, Januari 2003

oleh Yanuar Nugroho

Nampaknya kemajuan dunia yang terlihat sangat pesat ini membawa sebuah kegelisahan. Anthony Giddens dalam bukunya Runaway World (1999) menggambarkan dunia sebagai dunia yang tengah berlari tunggang-langgang. Memang benar, bahwa kita menikmati berbagai kemudahan yang tidak dialami oleh generasi-generasi sebelumnya seperti kemajuan telekomunikasi, transportasi dan komputasi yang membantu mewujudkan berbagai kemudahan hidup. Tetapi di saat yang sama kita juga merasakan bahwa kemajuan yang sama ikut melahirkan berbagai krisis yang dulunya tidak pernah ada. Semakin langkanya bahan bakar minyak, polusi global, melonjaknya angka kematian, wabah, penyakit yang tak tersembuhkan, perubahan iklim, hanyalah sebagian dari deretan panjang krisis-krisis yang menghantui kehidupan kita. Krisis yang lain juga tengah berlangsung, yaitu semakin terpinggirkannya manusia dan kehidupan bersama oleh ekspansi modal secara besar-besaran. Neo-liberalisme yang terbungkus dalam globalisasi, begitu orang bilang.

Read more…

Sebuah Dunia Yang Lain – Mungkinkah? (Bagian 1)

Tuesday, 21 January 2003 Leave a comment

Yang tertinggal dari Asian Social Forum
Hyderabad, 2-7 Januari 2003

TEROPONG – Mingguan Hidup, Januari 2003

oleh Yanuar Nugroho

Jika ada satu kata yang paling banyak disebut oleh orang di dunia ini sejak tiga atau lima tahun terakhir, kata itu pastilah ‘globalisasi’. Para tokoh akan merasa kurang bonafide kalau tidak mengucapkannya dalam pidato atau menuliskannya di makalah, media massa akan merasa kurang gengsi jika tidak memasukkannya dalam artikel atau liputannya. Banyak orang akan merasa kurang kalau dia bukan bagian dari komunitas ‘global’ dan hanya bagian dari komunitas ‘lokal’. Maka mulailah mereka memasukkan dirinya dalam arus gaya hidup global itu.

Read more…