Dalam Pusaran Globalisasi (2/2)
Sinar Harapan, 6 September 2001
Menuju Agenda Baru
(Bagian kedua dari dua tulisan)
Oleh B. Herry Priyono dan Yanuar Nugroho
Dalam kurun 20 tahun terakhir, revenue pemerintah Jerman dari pajak perusahaan jatuh 50% meskipun laba perusahaan-perusahaan yang beroperasi di negeri itu naik 90%. Di awal tahun 1999, Menteri Keuangan, Oskar Lafontaine, mengusulkan kenaikan pajak untuk membiayai pembaharuan aparatur negara dan sistem kesejahteraan. Deutsche Bank, Dresdner Bank, Allianz, BMW, Daimler-Benz dan beberapa perusahaan lain mengancam hengkang. Atas desakan mereka, Lafontaine dipaksa mundur. Dalam pidato perpisahannya, ia bilang: hanya hati manusia saja yang belum diperjual-belikan di pasar bursa; namun momen itu akan segera tiba.
Dalam Pusaran Globalisasi (1/2)
Sinar Harapan, Rabu 5 September 2001
Datangnya Zaman Baru: Neo Liberalisme
(Bagian pertama dari dua tulisan)
Oleh B. Herry Priyono & Yanuar Nugroho
Sebuah tata ekonomi-politik baru sedang berpacu. Ia bukan gejala alamiah. Bukan juga gerak sejarah yang tak terelak. Ia lahir dari revolusi ekonomi liberal yang mulai pada periode kekuasaan Margaret Thatcher di Inggris (1979-1990) dan Ronald Reagan di AS (1981-1989). Jantung dari revolusi itu adalah dilepasnya hak istimewa atas modal dari berbagai tata aturan teritorial ataupun nasional. Dengan itu, kekuatan raksasa baru dalam skala global lahir: kekuasaan bisnis. Nama umum bagi gejala ini ialah ”neo-liberalisme”. Ketika kita bicara tentang globalisasi ekonomi, sesungguhnya kita sedang bicara tentang tata dunia baru yang bertumpu pada kekuasaan modal dan pemilik modal.
Recent Comments