menyanyi di akhir tahun
setiap akhir tahun, setidaknya tiga tahun ini, bagi saya, nyaris identik dengan musik dan nyanyian. sudah tiga tahun, sejak 2005, saya melatih paduan suara mahasiswa indonesia di manchester untuk menyanyi di konser natal di kampus. kebanyakan memang anggotanya mahasiswa/i kristiani. tetapi ada juga mahasiswa/i muslim yang memang gemar menyanyi dan bermain musik yang bergabung.
masalah yang saya hadapi dari tahun ke tahun selalu sama: mengulang latihan. karena mereka yang menyanyi tahun lalu, tidak lagi menyanyi tahun ini karena sudah pada pulang. maklum, karena kebanyakan pelajar indonesia di manchester adalah peserta program magister yang rata-rata di inggris ini cuma 12-15 bulan paling lama. namun lepas dari masalah itu bagi saya, melatih paduan suara selalu menarik. karena mengajak orang untuk tidak sekedar menyanyi “jatah” atau “bagian”nya sendiri, melainkan mengapresiasi orang lain, kelompok lain, nada lain, bagian lain.
tetapi, lepas dari fakta bahwa saya memang bukan pelatih musik profesional, harus saya akui: sulit melatih orang-orang pinter ini :-). karena itu, saya sungguh bangga ketika akhirnya kami tampil maksimal dalam konser natal di universitas manchester tahun ini dengan tiga lagu: “hanya padamu tuhan” (lagu natal sunda), “transeamus usque betlehem” (lagu natal tradisional latin) dan “jesu joy of man’s desiring” (lagu natal klasik karangan JS. bach). setelah konser natal 8 desember 2007, kami diundang menyanyikan lagu yang sama dalam christmas carol service di gereja st. cross sehari sesudahnya. sambutan dan komentar dari tamu dan hadirin di kedua acara tersebut sungguh membuat kami bangga menjadi warga indonesia di tengah warga internasional di manchester ini.
di bawah ini beberapa clips hasil rekaman iric suteja, calon dokter, yang juga adalah gitaris paduan suara indonesia di manchester ini. solisnya adalah margareta wadumuri, seorang akuntan. suara flute berasal dari permainan mbak marini marnoto, seorang mahasiswi jurusan alat tiup di royal northern college of music manchester. sementara piano dimainkan oleh sammy pudjianto, calon financial engineer (tuh kan? orang pinter semua itu!). saya sendiri memang berkesempatan memainkan organ pipa dalam kedua konser tersebut untuk mengiringi beberapa christmas carols dan hymns, tetapi tidak khusus untuk mengiringi paduan suara ini, karena memang tidak “pas” … 🙂
ini lagu “hanya padamu tuhan” – gaya sunda. direkam di st.cross.
sedangkan ini lagu “transeamus usque betlehem” – tradisional latin. direkam di konser natal di kampus.
dan ini lagu “jesu joy of man’s desiring” – karangan JS bach. juga direkam di konser natal di kampus.
ps. gambar di’curi’ dari sini.
Hebat bisa melatih paduan suara….
salut masih sempat melatih paduan suara! setuju, melatih ps ini memang sangat menarik…. beda dengan menyanyi di band atau solo…. soal melatih orang pinter, tetap lebih gampang melatih yang pinter (pengalaman di itb) ketimbang yang baca not aja susah… hehe. tapi susahnya yang pinter2 suka sakarepe dewe :)) anyway, it’s great to see you doing these things….. i go the other route — i stopped being serious in choir, now i am enjoying a selfish type of doing music… haha…
proficiat…ntar kalo mudik, “pentas” di Gema lagi ya mas….SELAMAT NATAL dan TAON BARU
mung seneng wae kok mbak. tak pernah kursus secara khusus. luwih angel ngajari nembang apa panembromo lho mbak, tinimbang ngajari koor musik klasik eropa … 🙂
mer, musik itu cuma satu-satunya “hiburan”ku … :-p .. ihik .. ihik .. jadi ya disempat-sempatkan ..
wah .. pentas apa ini ‘Njar? pentas nyanyi atau main organ? :-)kangen bandung sih. kangen gema. kamu mbok upload foto-foto gema kayak apa sekarang ini … 🙂
aren’t there many other musical activities? (hihi.. maksudnya mengajak dirimu semakin banyak bermusik selain choir gitu lho :p) i love and will always love choir…. but found choir is time consuming…. i’d been doing it for more than 20 years (faithfully and too seriously)… so i do music but not more “real” choir for now…
Emang Mas Yan pelatih paduan suara yang sangat luar biasa hebat! (ato luar biasa sabar ya??)Aku yang nggak lolos Indonesian Idol aja akhirnya tetep di-ijinkan pentas bareng paduan suara ini dan menerima tepukan dari lebih dari 200 pasang tangan di St Peter Chaiplancy malem itu. Ma kasih ya!