Home > Uncategorized > kado dari mas lilik – “semoga matanya setajam elang”

kado dari mas lilik – “semoga matanya setajam elang”

Seorang kawan saya dari Yogyakarta, mas Lilik Krismantoro, mengirim email dan kado buat kelahiran Nara, anak kedua kami.

Terima kasih, mas Lilik, dari kami sekeluarga ..!

y

—————

Mas Yanuar, selamat atas kehadiran anak kedua di tengah keluarga. Semoga dalam tualang pencariannya di sungai-sungai peradaban, ia terus bertahan dan berjuang, menemukan mata air kesejatian yang terus memancar menembusi akar-akar pohon kehidupan.

Lilik
Semoga matanya setajam elang

Semoga matanya setajam elang
jernih lincah menusuk sejarah
lalu hilang kata-kata dunia
disapu angin,tak berani beradu muka
Semoga jiwanya diliarkan
menolak jinak, menolak disangkarkan
sebab nurani terdampar
pada kekinian yang tak pernah usai
hari-hari purba yang terpahat air mata
demikian kita selalu butuh kanak-kanak yang merdeka
Semoga tangan kakinya dikekarkan
oleh tekad dan kemauan
untuk menjadi, dan untuk menjadi
para pemilik sejarah arti
menjadi sejarah tak pernah mati
semoga budinya dimerdekakan
lalu tangan mengepal
lincah meloncat menombak makna
Inilah Nara si bocah rindu tualang gandrung perjuangan
Lihat ! suaranya menggelegar melebur langit
dan angin badai melingkar-lingkar haus kebaruan
jadilah ! Jadilah !
Nara senara-naranya, manusia semanusia-manusianya
mengepak sayap, topan keabadian !
semoga matanya setajam elang
dan cakar-cakarnya mencabik peradaban
setia pada darah yang terkucurkan bunda
mengalir darah dari jiwa, mengalir darah dari raga,
merah tanda bagian dari para pemilik perubahan
anak-anak kebebasan di ladang perang kebudayaan
Semoga ia mereguk air-air pemerdekaan
mencecap susu-susu ibu bumi, ibu keilahian
dirangkum hangat bapa kebudayaan
semoga jiwa dan raganya terus diperbaharui,
mata dan kata disucikan
dan ruh kemanusiaan membuat hatinya tak pernah tenang
sebab begitulah takdir pembebasan
Sebab Nara dan kita adalah manusia dan manusia
penjaga tarian-tarian kadewatan,
penjaga hari-hari penciptaan,
penyanyi kidung kekal kemanusiaan
lebur laku hidup dan mimpi keabadian !
Selamat datang, pahlawan, sebab Bapakmu merindukan hari depan, lebih dari mimpimu di kandungan !

[email 11/07/07,19:52GMT]

Categories: Uncategorized
  1. Wednesday, 11 July 2007 at 12:00 am

    God..it’s really nice..

  2. Wednesday, 11 July 2007 at 12:00 am

    Whoaaaaaaaaaah, puisi yang sangat indah buat Nara Mas :-)Love it so much, so contemplative 🙂

  3. Wednesday, 11 July 2007 at 12:00 am

    Waaaah Mas Yanuar…. saya telat nih taunya. Selamat, selamat, selamat… Congrats!Kapan keponakan gw dibawa pulkam neh? :p

  4. Thursday, 12 July 2007 at 12:00 am

    Puisinya puitis….

  5. Thursday, 12 July 2007 at 12:00 am

    benar, abby. memang bagus sekali puisi mas lilik ini …

  6. Thursday, 12 July 2007 at 12:00 am

    terima kasih mas ciput. bawa pulangnya nanti kalau bapaknya sudah kelar sekolah … 🙂

  7. Thursday, 12 July 2007 at 12:00 am

    ima, soalnya mas lilik itu juga tukang kontemplasi .. 🙂

  8. Thursday, 12 July 2007 at 12:00 am

    cutyfruty said: Puisinya puitis….

    lha jenenge puisi kok mbak. lha yo puitis. yen puisine koyo laporan, jenenge berita .. :-)))

  9. Sunday, 15 July 2007 at 12:00 am

    iyo jee.. apik tenan.. mengharu biruuu…^_^… ntar kalo Nara dah gede dan bisa mbaca, pasti seneng banget..

  10. Sunday, 15 July 2007 at 12:00 am

    nice..semoga Nara tumbuh jadi anak sholihah ya mas yanuar….selamat…maaf nih telat tahunya 🙂

  11. Wednesday, 18 July 2007 at 12:00 am

    amiin. matur nuwun, mbak .. 🙂

  12. Saturday, 28 July 2007 at 12:00 am

    Whoa!There IS another Lilik yah?I thought I am the only Lilik survived …heheheheKapan2 musti ketemua ama Mas Lilik yang hebat dari Yogya ini, Yan!

  13. Monday, 12 November 2007 at 12:00 am

    wah… saya ndak tahu kalau imel saya dipajang di sini oleh mas Yanuar…. maaf baru tahu sekarang. Salam dari Yogya !Lilik-Yogya

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment